Minggu, 10 Februari 2013

CARA MENCARI KERUSAKAN SISTIM PENGAPIAN SEPEDA MOTOR NON INJEKSI




 Sebelum kita membahas tentang tata cara mencari kerusakan sisitim pengapian ada baiknya pembaca mengetahui bahwa sisitim pengapian motor bensin secara garir besar terdiri dari 3 macam. yakni sistim convensional, sistim electrik seperti sekarang ini yang lazim disebut dengan CDI. yang terdiri dari 2 macam yaitu menggunakan arus AC secara langsung dan menggunakan arus DC yang berasal dari hasil perubahan arus AC ke DC melalui regulator yang lazim di sebut dengan kiprok.
Tulisan ini ditulis secara otodidak, tentunya penulis tidak akan membahas teori yang terlalu rumit dan menurut saya dipandang hanya sebagai pendukung bukan menjadi patokan, karena menurut pengalaman di lapangan terkadang teori harus agak dikesampingkan meskipun tetap menjadi acuan.
Kita kembali ke pokok permasalahan,  yaitu cara mencari kerusakan sisitim pengapian, untuk posting kali ini saya membahas tentang sistim pengapian sepeda motor supra 100cc dan sejenisnya (astrea 800, astrea star, astrea frima,suprafit,supra x, fit new revo 100cc dan jenis-jenis motor cina seperti KTM, viar, jealing,beajing, sanex dll)  untuk jenis yang lain akan di bahas pada posting berikutnya.
Segitu banyak merk di  atas pada dasarnya memiliki sistim pengan pian yang sama selain sfoel, sfoel terdiri dari 2 persi, ada sfoel untuk lampu digabung dengan sfoel mesin adayang terpisah, cara membedakannya gulungan yang halus untuk mesin dan kawat gulungan yang besar untuk lampu.
Mencari kerusakan sisitim pengapian hampir tidak ada bedanya dengan mencari kebocoran pengairan irigasi, bila di temukan air tidak mengalir kita menyusuri sampai ke tempat sumber air.
Memeriksa sisitim kerusakan sisitim pengapian tahap-tahapnya sebagai berikut:

    Lepaskan kabel busi, on kan stof contak, atur jarak ujung kabel busi ke body mesin kira-kira jarak sebatang rokok, lalu starter motornya, dan lihat, apakah ujung kabel mengeluarkan loncatan api atau tidak, jika mengeluarkan loncatan api berarti pengapian ada, tapi perlu di ketahui, apa bila loncatan api terlalu mengucur lebih cepat dari putaran mesin terbaca ada kerusakan pada alat sistim yang menurut pengalaman penulis ada dua kemungkinan, yaitu unit CDI atau fullser yang terdapat pada bak mahnit berwarna hitam dengan ukuran lebih kurang sebesar ujung jempol.
bila di temukan api yang keluar normal coba periksa busi, lepaskan busi dari kepala selinder dan sambung ke kabel coil (kabel busi)  coba ulangi cara yang tadi dengan menempelkan body busi ke body mesin. jika busi tidak mengeluarkan api, dapat di simpulkan busi yang rusak.
  Apa bila cara pengetesan yang pertama tadi ( melihat loncatan api pada ujung kabel coil) dan ujung kabel coil(kabel busi) tidak mengeluarkan api, langkah-langkah berikutnya  adalah sebagai berikut:
  1. buka cover body untuk mencari tempat penyimpanan unit CDI
  2. siapkan alat multi tester atau bisa digunakan alat yang dibuat sendiri dari batray dan bola lampu sain dimasukkan ke sarang lampu sain, keguna`annya untuk mengetahui  arus listrik tersambung atau tidak.
  3. Cabut unit CDI dari kabel soketnya.  ambil multi tester posisikan pada ohm, temukan kabel merah dengan hitam, apakal alat (multi tester) berpungsi atau tidak ( ketika di temukan kabel hitam dan merah jarum amper agan bergerak.
  4. Colokkan kabel multi tester berwarna hitam ke body mesin, lalu colokkan kabel warna merah ke dalam kabel soket CDI secara berurutan dan pastikan ujung colok menyentuh pelat yang berada didalam sarangnya.
dari kelima kabel yang terdapat dalam sarang tersebut hanya satu kabel yang tidak terhubung ke massa body yaitu kabel contak (pastikan contak dalam posisi on) kalau masih pabrikan berwarna hitam bergaris putih, tempatnya di tengah lurus dengan kuku pengunci. apabila kabelnya menyambung arus berarti kunci contaknya rusak atau ada kabel yang conslet.
apa bila ditemukan salahsatu atau beberapa kabel selain kabel contak tidak menyambung arus berarti ada kabel yang putus atau komponen yang rusak.
Telusuri kabel yang terputus dengan menghubungkan ujung kabel pada soketCDI ke obyek yang semestinya arus terhubung. sebagai patokan jika masih pabrikan, warna merah kehitaman sfoel, warna biru fullser, warna kuning coil,dan warna abu-abu massa body.
  1. jika ke empat kabel semua telah terhubung tapi tetap tidak mengeluarkan loncatan bunga api pada ujung kabel coil, menandakan ada komponen yang rurak.
  2. kita mulai dengan cara memeriksa keberada`an fungsi sfoel terlebih dahulu, caranya lepaskan sambungan kabel warna hitam kemerahan dari bak mahnit, starter motornya sambil mengonsletka ujung kabel tadi ke body mesin motor, jika terlihat mengeluarkan api pastikan tegangan yang dikeluarkan mencukupi atau tidak. caranya pegang ujung kabelnya sambil menstarter manual secara berlahan hingga terasa ada sentrum yang mampu membuat kejut, jika di starter dengan kencang tidak terasa ada sentrum yang terasa berarti sfoel yang bermasalah atau kurang berfungsi.
  3. Apabila di temukan sfoel berfungsi dengan baik berarti salah satu CDI atau coil yang rusak.
  4. Untuk mengetahui condisi coil caranya  masukkan arus 12 volt, body coil berfungsi sebagai massa (-) dengan menbuat arus nyala putus, coil yang masih baik akan mengeluarkan bunga api.
Untuk mengetahui kerusakan CDI tidak akan penulis terangkan disini, karena terlalu rumit, penulis menyarankan menggunakan CDI lain untuk bahan pengetesan. 
Bagi pembaca yang merasa perlu mengajukan pertanya`an, silahkan di comen, insya Allah akan dijawab.